Kelangkaan Bensin akibat penutupan jalan dan Pengalaman Pribadi di Tengah Gangguan Distribusi
Oleh: Sofyan | Berdasarkan pengalaman pribadi dan dikonfirmasi melalui sumber berita daring seperti DetikJatim dan Kompas.com
Hari itu saya menjalani aktivitas seperti biasa, tanpa ada firasat apa pun yang aneh. Namun, sejumlah unggahan dari teman-teman di media sosial mulai menarik perhatian saya. Baik di Instagram, status WhatsApp, maupun platform lainnya, muncul kekhawatiran terkait kelangkaan bensin.
Awalnya saya tidak langsung memahami apa yang sedang terjadi. Rasa penasaran membawa saya membuka WhatsApp dan mencari tahu lebih jauh. Dari sana, saya menemukan beberapa tautan berita daring yang menjelaskan penyebab gangguan ini. Menurut laporan yang saya baca di detikJatim (27 Juli 2025), terjadi penutupan jalan di jalur utama Jember–Banyuwangi. Hal ini berdampak pada terhambatnya distribusi BBM dari Depo Pertamina, sehingga menyebabkan kelangkaan di sejumlah SPBU.
Sebagai warga yang sangat bergantung pada kendaraan pribadi, saya pun segera bergerak mencari bensin. Namun, pom mini di sekitar tempat tinggal saya rata-rata sudah kehabisan stok. Pada malam harinya, saya mencoba antre di salah satu SPBU besar. Saya mulai mengantre sekitar pukul 01.00 dini hari dan bertahan hingga pukul 03.00. Sayangnya, saat saya berada di pertengahan antrean, bensin dinyatakan habis.
Keesokan harinya, saya kembali mencoba peruntungan di SPBU Baratan. Saat ini saya masih menunggu di sana, dalam antrean panjang yang bahkan lebih ramai dari hari sebelumnya. Banyak warga tampak resah, namun tetap sabar menunggu giliran.
Pengalaman ini membuat saya pribadi semakin menyadari betapa pentingnya stabilitas distribusi energi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Sebuah gangguan kecil dalam logistik dapat menimbulkan dampak luas, terutama bagi warga di daerah yang sangat bergantung pada kendaraan bermotor sebagai sarana mobilitas utama.
Komentar
Posting Komentar